tag:blogger.com,1999:blog-77791424476573802882024-03-14T01:47:37.576-07:00Safety PergudanganBerbagi Pengalaman/sharing, diskusi dan pengetahuan seputar safety pergudangan. Blog ini juga menyediakan bahan meeting safety.Unknownnoreply@blogger.comBlogger23125tag:blogger.com,1999:blog-7779142447657380288.post-47629929116927348262009-11-09T22:07:00.000-08:002009-11-09T22:13:23.566-08:00Hasil Rapat Kinerja Operator JatengHASIL NOTULEN RAPAT KERJA OPERATOR FORKLIFT<br />DI GUDANG DLI BANJARNEGARA<br />05 s/d 07 NOVEMBER 2009<br /><br />Forklift merupakan jantung dari berlangsungnya operasional gudang kita, bila forklift mengalami kerusakan yang mengakibatkan berhentinya operasional gudang maka hal ini mengakibatkan kerugian bagi gudang baik finacial maupun non financial berupa komplain dari klien serta lebih buruk lagi berkurangnya kepercayaan klien terhadap perusahaan kita.<br />Operator sebagai karyawan yang berhubungan langsung dengan baik tidaknya kondisi forklift, maka sangat perlu untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka dalam hal menjaga, merawat dan menjalankan forklift dengan baik. Salah satunya adalah dengan cara mengadakan Rapat Kerja Operator Forklift Gudang DLI se JAWA Tengah, yang telah diadakan pada tanggal 05 – 07 November 2009 di Gudang Banjarnegara. Dengan acara sebagai berikut :<br /><br />I. PEMBUKAAN : Kamis, 05 November 2009 <br /><br />A. Do’a oleh Bp. Misrun<br /><br />B. Kata Pembuka oleh Bp. Arie Satya <br />Jaga loyalitas, jangan jadi pengkhianat, karena banyak pesaing dari perusahaan yang mengincar kita untuk rekrut sebagai karyawan, dengan cara memberikan semacam THR / parcel yang kemungkinan besar hanya diperalat agar kita mengikuti kemauan mereka. Seperti kasus Anggodo vs Bibit Candra, maka semua berpulang kepada diri kita sendiri.<br /><br />II. MATERI : Jum’at, 06 November 2009<br /><br />A. Do’a oleh Bp. Cahyo<br /><br />B. Teori oleh Bp. Andi <br /><br />Langkah – langkah utama dalam pengecekan FL sebelum dioperasikan, adalah sebagai berikut :<br /><br />1. Check Roda (tingkat keausan), tekanan ban (depan 120, blk 90, diperlukan alat pengukur tekanan angin), akibat ban pecah bisa berakibat pada baut roda yang patah.<br />2. Check isi bahan bakar solar (usahakan pada shift pagi kondisi solar di isi penuh jangan sampai kurang dari setengah, bila sampai kurang hal ini bisa berakibat pada Injection Pump rusak)<br />3. Check kelilling FL, bila terlalu miring dan dibiarkan bisa berakibat pada kerusakan Axle.<br />4. Check kondisi oli mesin, transmisi, hidrolik, rem<br />5. Check kondisi air radiator dan accu.<br />6. Check kondisi vanbelt, caranya ?<br />7. Check dan bersihkan Filter udara dengan cara yang benar.<br />8. Check kondisi radiator dengan cara FL dihidupkan buka dan bila keluar gelembung ada indikasi kompresi kurang/ ring aus dan bisa berakibat fatal, maka segera laporkan. <br />9. Lakukan pemanasan kontak +/- 5 detik, setelah itu baru di starter.<br />10. Lakukan pemanasan mesin.<br />11. Check lampu depan, belakang, sign, rem,<br />12. Check Rotari Lamp<br />13. Check Busser Alarm<br />14. Check kondisi rem, lakukan maju mundur dan rem.<br />15. Check bunyi mesin, bila ada kelainan laporkan.<br /><br />C. Sesi Tanya Jawab oleh team mekanik<br /><br />1. Bp. Andre ( DLI Solo )<br />Tanya : <br /> Berapa jangka waktu pencucian dan bagian mana saja yang tidah boleh terkena air ?<br /> Untuk pegiriman Spare part terkadang ada kesalahan bagaimana?<br />Jawab : <br /> Pencucian FL bisa dilakukan, dan tidak ada patokan jangka waktu, tapi harus berhati2 jangan sampai terkena bagian elektrik, terutama bagian dashboard, dan sebelum dicuci harus disemprot dulu sebersih mungkin dari debu semen, baru dicuci.<br /> Penyemprotan harus dilakukan oleh operator sendiri ( jangan diwakilkan checker/rebaging ) hal ini dimaksudkan agar operator benar-benar bertanggung jawab atas pekerjaan dan kondisi forkliftnya. Langkah penyemprotan pertama kali yang benar adalah Filter udara kemudian pada bagian yang lain ( termasuk pada bagian ruang-ruang mesin yang selama ini hanya bagian luar saja).<br /> Jika terjadi hal tersebut segera laporkan untuk segera di tukar.<br /> Berikan part number dengan benar sebelum pesan ( order )<br /> Setiap gudang perlu ada buku panduan tentang Forklift.<br /><br />2. Bp. Cahyo ( DLI Yogyakarta ) Idem sda.<br /><br />3. Bp. Mahfud ( DLI Boyolali )<br />Tanya : <br />Penggantian ban dan servis general apa tetap jalan?<br />Jawab :<br /> Pengamatan dan perlakuan terhadap kondisi ban juga harus di perhatikan oleh operator.<br /> Pemakaian forklift yang wajar saja ( tidak ngebut, tidak di paksa dorong apalagi sampai slip, jaga perpindahan dari maju ke mundur seketika jangan slip.<br /> Bila ban gundul lapor ke kepala Gudang dan segera order.<br /> Servis General tetap jalan setiap 1000 Hm<br /> Penggantian oli mesin setiap 250 Hm.<br /><br />4. Bp. Misrun ( DLI Purwokerto )<br />Tanya :<br />• Garpu yang sering turun sendiri, mohon di tindak lanjuti. <br />• Pemasangan accu tidak sesuai prosedur apa akibatnya ?<br />Jawab:<br /> Garpu yang turun sendiri, bisa dari control valve/pump cylinder yang bocor ( cek waktu mesin hidup pada waktu garpu turun apa terdengar bunyi seperti detak jam/tidak, bila tidak ada bunyi berarti kerusakan dari control valve, dan bila ada bunyi berarti kerusakan berasal dari seal backup.<br /> Laporkan, dan akan segera ditindaklanjuti.<br /> Koordinasikan agar tidak menggangu jadwal operasional gudang karena butuh waktu perbaikan 1-2 hari.<br /><br />5. Bp. Ridwan ( DLI Pati )<br />Tanya :<br /> Standar garpu FL DLI berapa ? Di DLI Pati garpu berukuran 107<br /> FL Komatsu ada kendala rembes dan plat alternator patah berkali-kali. <br />Jawab :<br /> Standart garpu adalah 122<br /> Bila ada kendala segera laporkan ke FSO, kemudian FSO melaporkan kepada Ka Gudang, ( Bila sampai menggangu operasional gudang, maka Ka Gudang segera melaporkan ke mekanik/Bp Andi agar segera ditindak lanjuti, ingat jangan bosan2 untuk mengingatkan).<br /><br />6. Bp. Edi Santoso ( DLI Banjarnegara )<br />Tanya :<br /> Kondisi jalan bergelombang apa dampaknya bagi FL ?<br /> Pelindung kabin/peredam suara rusak, bagaimana menyikapinya ?<br />Back rest retak, bagaimana solusinya ?<br />Jawab :<br /> Berdampak pada busing dan bearing akan kena<br /> Untuk pelindung kabin bisa diganti dengan pelindung kabin mobil.<br /><br />7. Bp. Mujianto ( DLI Kebumen )<br />Tanya :<br /> Bila panas FL susah dihidupkan/distarter<br /> Penguran tangki bahan bakar berapa lama jangka waktunya ?<br />Jawab :<br /> Sekering untuk pemanas mungkin tidak standart, coba diganti dengan yang standart. Bisa juga Duplag/pemanas rusak, coba diganti dengan yang baru. Ini merupakan PR bagi team mekanik ( Bp untung ) untuk menindaklanjuti. <br /><br />8. Bp. Ii Sukandar ( DLI Pemalang )<br />Tanya : <br /> Dalam pelaporan kerusakan FL ke Ka. Gudang tertulis atau lisan?<br /> Apakah di perbolehkan tidaknya untuk penambahan plat pada Back Rest?<br />Jawab :<br /> Untuk jalur pelaporan kerusakan FL pertama lapor ke FSO biar ditindak lanjuti ke Ka.gudang.<br /><br />D. Sesi Praktek <br />Model FL yang dipakai untuk sesi ini adalah Forklift Caterpilar, adapun materi praktek yang dilaksanakan berdasarkan modul Technical Trainning yang telah dibagikan kepada masing-masing operator yang mengikuti raker ini, adalah : <br />1. Teknik Penggantian Olie gardan.<br />2. Teknik Penggantian Olie Transmisi<br />3. Tehnik Penggantian Olie hidrolik<br />4. Teknik Penggantian Filter Olie mesin, Udara , Solar.<br />5. Teknik melepas dan memasang Accu.<br />6. Teknik Pedempulan dan pengamplasan Body FL yang baik.<br />7. Tehnik penggantian Olie mesin<br />8. Teknik Penggantian busing Tilt Cilinder<br /><br />III. Evaluasi : Sabtu, 07 November 2009<br /> Penunjukan sdr Iwan Martin sebagai Koordinator operator forklift seJateng region 2.<br /> Operator forklift ditekankan untuk tidak memperbaiki sendiri bila benar-benar tidak mampu (kecuali kerusakan-kerusakan kecil), tetapi hanya wajib merawatnya dengan baik.<br /> Pemberian grease/gemuk jangan sampai telat, standartnuya seminggu dua kali.<br /> Standartisasi penggunaan olie-olie yang digunakan ditiap gudang.<br /> Saling berkoordinasi dengan operator-operator digudang-gudang lain, untuk bertukar pengalaman bagaimana menghadapi kendala/kerusakan FL yang terjadi.<br /> Melengkapi kelengkapan alat-alat/kunci perkasas standart perbaikan fL di setiap gudang.<br /> Menanamkan sikap disiplin akan pekerjaanya dan dapat bertanggung-jawab terhadap perawatan FL masing-masing.<br /> <br /><br />IV. Penutup<br /> Peserta raker wajib melaporkan hasil yang didapat dari raker hari ini kepada Ka. Gudang dan sharing dengan operator yang lain di gudang masing-masing.<br /> Terima kasih atas partisipasinya yang telah dengan responsive mengikuti setiap kegiatan dalam raker ini.<br /> Raker ditutup dengan do’a oleh Bp. Andre.<br /><br />Demikian notulen raker operator FL ini kami buat, semoga berguna bagi kita dan kejayaan bagi perusahaan. Tidak lupa kami lampirkan dokumentasi kegiatan selama raker.<br /><br />AYO KITA BISA !<br /><br />Salam <br />Antonius Hadianto<br />FSO DLI Banjarnegara<br /><blockquote></blockquote><div class="blogger-post-footer">"...Saudaraku sekalian, sapai sekarang kita masih berbuat sedikit saja, oleh karena itu masi kita mulai sekali lagi.." (St. Fransiskus dari Assisi)</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7779142447657380288.post-22699208242480327572009-08-05T00:29:00.001-07:002009-08-05T00:32:00.139-07:00Petani MiskinPada kesempatan ini, akan kami berikan gambaran ( discripsi ) perihal kisah seorang petani yang miskin, kami sebut saja pak amir, pak amir adalah sosok hidup yang miskin akan harta tetapi dengan modal kemauan, berusaha dan selalu berfikir positif. Beliau adalah patani yang tidak memiliki lahan garapan sejengkalpun, sedangkan tanah yang digarapnya adalah lahan orang lain, sehingga statusnya adalah sebagai petani penggarap.<br /><br /> Setiap hari sehabis sholat subuh, selain menjalankan syariat dan berdoa atas kesejahteraan yang akan dilimpahkan untuk dirinya dan keluarganya. Sehabis melakukan ritual religi sebagaimana biasa dilakukan oleh setiap orang, beliau berjalan menuju dapur yang kumuh dimana semua peralatan yang digunakan untuk bertani tersimpan dengan rapinya, diambilnya satu-satu peralatan yang akan digunakan, kemudian setiap alat tersebut di control apakah layak atau tidak untuk dibawa ke sawah, setelah dikira cukup untuk kegiatan kontroling tersebut, kemudian yang bersangkutan bergegas menuju kesawah.<br /><br /> Sesampainya disawah, pak amir ini berdiri sejenak diatas pematang sawah, memandangi setiap sudut dan berpikir, “ apa yang akan saya lakukan lebih dulu dengan tenaga dan waktu yang terbatas tetapi menghasilkan “ kemudian beliau berjalan dan berhenti pada suatua tempat, disitulah ditetapkan sebagai awal kerjanya, dengan memperbaiki saluran air yang diliatnya sudah tidak teratur karena hama tikus.<br /><br /> Badannya terbakar hitam legam, tetapi tidak perduli walau terik, kerja tidak kendor dan semakin panas membakar kulit semakin bara juga tenaga yang dimiliki, dengan harapan mendapatkan hasil yang menjanjikan, walaupun lahan tersebut milik orang lain tetapi pak amir bekerja dengan iklas dan tekun, senja telah tiba, bergegaslah pulang dan berharap bisa bercengkrama dengan anak dan istrinya yang sudah menunggu dirumah, dengan penuh pengharapan.<br /> Kegiatan tersebut dilakukan beliau rutin setiap hari, berangkat pagi pulang petang, walau padi sudah tertanam dengan teratur dan menampakkan kesuburuannya, pak amir tidak merasa puas begitu saja, apa yang dapat dilakukan beliau lakukan agar panen berhasil dengan baik. Tibalah saatnya 4 ( empat ) bulan, panen yang dinanti telah tiba, betapa bangganya dan gembiranya pak amir melihat hasil panen melimpah ruah, tidak seperti yang dihasilkan oleh petani lainnya. Sujud syukurpun dilakukan sebagai ucapan terima kasih kepada Yang Esa.<br /><br /><br /><br /><br /> Demikian sepenggal kisah Petani miskin, beberapa arti positif yang dapat kita tanggap dan perlu kita jadikan teladan antara lain sebagai berikut :<br />1. Dalam melakukan kegiatan baik skala kecil atau sebaliknya, penting kiranya melakukan tindakan identifikasi peralatan dan perlengkapan yang akan dipergunakan dalam proses kerja, Mengapa ?<br />a. Guna mewujudkan tindakan minimalisasi tingkat kecelakaan kerja.<br />b. Guna mencapai kegiatan yang mengacu pada effisiensi biaya yang dipergunakan tetapi tidak mengurangi standart mutu.<br />c. Guna meningkatkan effektifitas kerja pada setiap bagian, dengan demikian integritas kerja dapat diujudkan secara terpadu.<br />2. Merasa memiliki dan peduli adalah modal utama dalam melakukan setiap pekerjaan dan selalalu positif thinking.<br />3. Jangan pernah mengandalkan kata “ biasa “, mengapa, karean akan menjerumuskan kita, mengingat banyaknya perubahan ( Dinanika ) yang terjadi diseputar kita.<br />4. Melakukan pekerjaan dengan mengacu pada kepercayaan diri akan bisa/dapat melakukannya dengan baik dan penuh konskwensi menjadi tolak ukur keberhasilan dimasa yang akan datang.<br />5. berdoa dan bersyukur adalah obat relaksasi hati.<br /> Semoga menjadikan kita lebih bijak dan cermat dalam memberikan kontribusi dan loyalitas untuk perusahaan, diri sendiri, orang lain dan keluarga kita. Amin……………….<br /><br /><br /><br /> Fso---Boyolali<div class="blogger-post-footer">"...Saudaraku sekalian, sapai sekarang kita masih berbuat sedikit saja, oleh karena itu masi kita mulai sekali lagi.." (St. Fransiskus dari Assisi)</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7779142447657380288.post-36773358093990119932009-07-30T19:05:00.000-07:002009-07-30T19:12:00.543-07:00TATA PAPAN 5 R ( 5 S)Istilah 5R sebenarnya berasal dari negara jepang dengan mengusung naman 5S. 5R umumnya diterapkan pada areal storage/warehouse/ logistik untuk menata lingkungan kerja agar nyaman dan aman juga memiliki maksud spesifik seperti SAFETY, tempat kerja yang tersusun dengan apik akan menghindarkan timbulnya baik itu perilaku tidak aman maupun kondisi yang tidak aman QUALITY, tempat kerja yang tersusun dengan apik akan menciptakan kemudahan dan ketelitian dalam bekerja PRODUCTIVITY, tempat kerja yang tersusun dengan apik akan meningkatkan productivitas kerja karena suasana kerja nyaman, mencari barang2 lebih cepat, dll<br />MAINTENANCE, tempat kerja yang tersusun dengan apik akan mempermudah dalam membersihkan dan merapihkannya kembali setiap hari<br />Jika anda berniat ingin melakukan penelitian dengan mengusung tema ini, maka hal yang perlu anda persiapkan adalah sebagai berikut:<br /><br /><strong>R1-S1 (RINGKAS/SEIRI)</strong>: "Menyingkirkan barang yang tidak diperlukan", pada elemen ini yang anda lakukan adalah pengamatan total, tanyakan kepada orang yang terkait mana barang PERLU buat klasifikasi apakah barang tersebut memiliki frekuensi penggunaan (tinggi (A), sedang (B), rendah(C)) dgn demikian setiap kategori tersebut anda dapat menentukan tempat penyimpanannya kelak, mis (A=di tempat kerja, B= rak, C=gudang). Juga tanyakan mana barang yang TIDAK PERLU buat klasifikasi barang tersebut apakah BERNILAI = DIJUAL dan TIDAK BERNILAI = DIBUANG. setelah anda mengklasifikasikan tempelkan Label Merah (AKAFUDA) pada barang2 yang dibuang, dengan demikian memudahkan seseorang dalam ikut berpartisipasi di dalam program ini.<br /><br /><strong>R2-S2 (RAPI/SEITON) </strong>: "Membenahi tempat penyimpanan barang", pada elemen ini yang anda harus lakukan adalah bertanya apakah perusahaan tersebut memiliki prosedur dalam penataan barang dengan memberikan label, warna, atau garis-garis tertentu. Jika belum, maka yang harus anda lakukan adalah membuat semacam rules penataan ruang. Misal Lokasi tetap (disimpan dimana?), Barang tetap (Keseragaman benda yang disimpan), Jumlah tetap (berapa banyak yang disimpan). Penerapan FIFO (First in First Out), kemudian penentuan warna cat pada lantai misal Biru diperuntukan untuk areal kerja, Kuning menandakan akses untuk pejalan kaki, Hijau areal bebas dari benda-benda/ emergency, Abu-abu untuk areal tempat penyimpanan barang. dan lain sebagainya prosedur yang akan anda susun beserta teamnya nanti.<br /><br /><strong>R3-S3 (RESIK/SEISO)</strong>: "Mengatur dan melaksanakan prosedur kebersihan harian", pada elemen ini yang anda harus lakukan adalah bertanya apakah perusahaan tersebut memiliki jadwal harian untuk melaksanakan program housekeeping ini. Jika belum yang anda harus lakukan adalah pertama, perusahaan terebut harus memiliki peralatan kebersihan terlebih dahulu (sapu, pengki, kain lap, dll). kemudian anda bisa membuat peta tanggung jawab resik (tentukan orang pada lokasi-lokasi tertentu yang akan menjadi tanggung jawabnya), lakukan 10 menit perhari<br /><br /><strong>R4-S4 (RAWAT/SEIKETSU)</strong> :"Pertahanlan elemen ringkas, rapi dan resik", Mempertahankan RINGKAS, RAPI dan RESIK. Artinya memelihara lingkungan yang sudah bersih dan rapi sepanjang waktu. Maka perlu dibuat standar prosedur. Jika tidak segera distandarkan maka kondisi bersih rapi yang telah dicapai akan kembali kotor berantakan. Prosedur standar ini harus dilaksanakan oleh semua pihak. Prosedur Standar ini harus diumumkan, diketahui dan dipahami oleh semua orang, salah satu realisasinya adalah penetapan standar kebersihan dan pemasangan rambu-rambu seperti "Tools yang setelah dipakai wajib dikembalikan dalam keadaan bersih"<br /><br /><strong>R5-S5 (RAJIN/SHITSUKE)</strong>: "Jadikanlah sebagai suatu kebiasaan", Standar prosedur yang telah ada, dalam melaksanakan Ringkas (Seiri), Rapi (Seiton), Resik (Seiso) harus secara berkelanjutan dipertahankan (sustain). Dengan disiplin yang tinggi, RINGKAS, RAPI, RESIK sesuai dengan standar prosedur menjadi kebiasaan kerja, menjadi sikap kerja kita. Yang penting juga kita harus mengkomunikasikan, mengajarkan, melatih dan mendidik anak buah, rekan kerja, untuk memahami standar prosedur yang ada. realisasinya dapat dengan diadakannnya Lomba kebersihan, audit khusus 5R, daily safety patrol dengan form checklist khusus<br />Yang perlu diperhatikan dalam melakukan penelitian ini adalah lakukan pemotretan (ambil gambar) lokasi kerja antara sebelum penerapan 5R dengan sesudah penerapan 5R sehingga dapat menjadi evidences yang kuat akan manfaat 5R itu sendiri<div class="blogger-post-footer">"...Saudaraku sekalian, sapai sekarang kita masih berbuat sedikit saja, oleh karena itu masi kita mulai sekali lagi.." (St. Fransiskus dari Assisi)</div>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7779142447657380288.post-9435940625442044382009-06-03T00:54:00.000-07:002009-06-03T01:38:01.720-07:00NILAI TAMBAH PENERAPAN SAFETYDalam safety talk kali ini kita akan membahas perihal bagaimana sebenarnya melakukan SOT atau Observasi Keselamatan. <br />APAKAH SOT ? Dalam definisi kita SOT adalah : <br /><br />1. Kegiatan yang dilaksanakan oleh semua karyawan di semua tingkat kepemimpinan mulai dari Direktur hingga Kepala Shif/FSO. Kegiatan Ini membutuhkan sekurangnya seorang karyawan untuk bersama – sama melakukan pengamatan aktifitas pekerjaan.<br /><br />2. Merupakan salah satu cara yang baik untuk menunjukan kepemimpinan dan bukti komitmen terhadap keselamatan kerja. <br /><br />Pengamatan akan dilakukan pada kebiasaan, tingkah laku dan kondisi, baik situasi yang aman maupun yang memiliki resiko yang dapat mengakibatkan terluka atau kecelakaan. <br /><br />Pada setiap pengamatan yang dilakukan, kita harus memberikan tanggapan kepada pekerja yang melakukan aktifitas yang sedang diamati tersebut. <br /><br />Secara hukum keselamatan adalah tanggung jawab PT. DLI, maka melakukan SOT adalah sutau kewajiban karena perusahaan kita mempunyai paradigma bahwa : <br /><br />Pimpinan yang baik tidak akan pernah mengkompromikan keselamatan kerja dengan target apaun. Pemimpin yang baik harus mengetahi bahwa <strong>keselamatan dan target pekerjaan harus berjalan beriringan </strong> dan tetap mengingat prinsip: “Safety, Tanpa Kompromi.<br /><br />“Tidak ada kompromi” memiliki arti : <br />* Merupakan figure dan contoh bagi semua orang untuk selalu bekerja secara aman dan mengikuti prosedur yang berlaku. <br />* Selalu memenuhi 10 prinsip Keselamatan Kerja. <br />* Tidak pernah mengabaikan tindakan tidak aman. <br />* Tidak mengabaikan kondisi tidak aman atau berbahaya.<br />* Tidak menempatkan keselamatan kerja dibawah target pekerjaan apapun. <br /><br />Jika Anda belum mengerti benar cara melakukan SOT, maka mintalah penjelasan detail kepada Safety Officer (SOHO/Spv Safety). Anda harus sadar bahwa menjalankan SOT adalah kewajiban Anda sebagai pimpinan. Jadi kalau SOT adalah kewajiban Anda sebagai pimpinan, mengapa anda tidak melakukan ?? Anda mempunyai alasan ? <br /><br />Hampir setiap hari kita melakukan wawancara atau observasi lingkungan kerja atau peralatan yang berhubungan dengan keselamatan dengan staf kita tetapi mengapa itu tidak kita masukkan ke dalam form SOT ? jadi sepertinya kita tidak pernah melakukan??? Menjalankan <strong>SOT adalah kewajiban FSO dan Ka. gudang</strong>.<br /><br />Bagi <strong>karyawan, SOT adalah hak ntuk mendapatkan perlindungan keselamatan</strong>. Jadi jika pimpinan Anda tidak melakukan, mengapa Anda tidak menuntut hak Anda ? <br /><br />Jika selama ini SOT kita masih dalam taraf belajar, maka mulai triwulan ini mari kita sempurnakan <br /> <br /><strong>Motto : Orang yang bodoh adalah bukan orang yang tidak pernah melakukan kesalahan tetapi orang yang bodoh adalah orang yang tidak mau memperbaiki kesalahan.</strong><div class="blogger-post-footer">"...Saudaraku sekalian, sapai sekarang kita masih berbuat sedikit saja, oleh karena itu masi kita mulai sekali lagi.." (St. Fransiskus dari Assisi)</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7779142447657380288.post-83830998000559099712009-06-03T00:36:00.000-07:002009-06-03T01:27:04.537-07:00PENGAWASAN KENDARAAN MASUK GUDANGPegemudi yang berada di bawah pengawasan Anda, harus selalu menjalankan kendaraannya dalam kondisi aman. Caranya ialah dengan memastikan kendaraan yang masuk gudang dalam kondisi baik/layak pakai dan mengikuti ketentuan lalu lintas yang berlaku. <br />Oleh karena itu, pastikanlah bahwa supir tersebut mematuhi peraturan kendaraan.<br /><br /><br />Hal ini bearti :<br />Mengendarai kendaraan harus selalu menggunakan sabuk keselamatan, termasuk pengoperasian kendaraan di luar lokasi gudang & patuhi peraturan lalu lintas. <br /><br />Supir yang masuk gudang harus memiliki SIM yang masih berlaku dan sesuai untuk mengemudi atau mengoperasikan kendaraan. <br /><br />Dilarang menggunakan telepon genggam selama Anda mengemudi/menjalankan kendaraan. <br /><br />Patuhi batas kecepatan yang berlaku di dalam (20 km/jam) luar pabrik / gudang. <br /><br />Pastikan anak buah Anda / para supir memenuhi syarat mengemudi dan mengikuti aturan lalu lintas.<br /><strong>Motto: Jangan mengoperasikan kendaraan kalau Anda sebelum lulus uji SIM dan uji kendaraan</strong>. <br /><strong></strong><div class="blogger-post-footer">"...Saudaraku sekalian, sapai sekarang kita masih berbuat sedikit saja, oleh karena itu masi kita mulai sekali lagi.." (St. Fransiskus dari Assisi)</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7779142447657380288.post-11593866175391261972009-06-02T23:27:00.000-07:002009-06-02T23:30:44.710-07:00Teknik Membuat Percakapan Menyenangkan<strong>Teknik Membuat Percakapan Yang Menyenangkan </strong><br />Catur Suryopriyanto<br /> <br /><br />Pernahkah Anda berbicara dengan seseorang dan begitu tertarik dengan respon-respon yang disampaikannya, atau kebalikannya, Anda merasa jenuh dengan semua respon yang diucapkannya. . ?? Menurut Kevin Hogan dan Mary Lee Labay dalam bukunya yang berjudul Irresistible Attraction ada delapan hal yang harus dihindari dalam percakapan, jika kita ingin percakapan kita menjadi menarik. Kedelapan hal itu adalah : <br /> <br />1. Penentang Argumentatif <br /> <br />Suatu hari dalam sebuah percakapan, ”Wah, kelihatannya hari ini cerah ya?”. Kemudian di respon oleh rekannya, ”Ah tidak, menurut saya hari ini agak mendung”. ”Oh agak mendung ya, mungkin sebentar lagi akan turun hujan”. Kemudian di respon lagi, ”Menurut saya tidak akan hujan, hari ini saya membaca prakiraan cuaca dari BMG”. ”Oh, begitu ya, pasti Anda sering mencermati prakiraan cuaca dari BMG ya?”. Lalu di respon, ”Ah tidak juga, sesekali saja saya mendengarnya”. Bagaimana dengan percakapan tersebut? Respon argumentatif memang baik, melatih kemampuan berpikir kita, namun jika respon argumentatif itu diberikan dalam bentuk penentangan yang bertubi-tubi seperti contoh diatas, akan membuat percakapan kita menjadi tidak menyenangkan. <br /><br />2. Selalu Membuat Perbandingan <br /> <br />Dalam sebuah percakapan, seseorang berkata pada temannya, ”Hari ini saya berhasil melewati ujian dengan baik”. Kemudian dijawab oleh temannya, ”Iya itu belum seberapa, saya pernah melewati ujian yang lebih berat dari yang kamu lewati sekarang, dulu saya benar-benar melewatinya dengan baik, walaupun saya merasakan penderitaan saat itu. Yang kamu rasakan saat ini belumlah sebanding dengan apa yang saya rasakan dulu, sangat sulit sekali”. <br />Apa yang dirasakannya sekarang adalah rasa malas untuk melanjutkan percakapan berikutnya. Seseorang yang sedang ingin bercerita tidak ingin mendengarkan cerita orang lain, tapi ia ingin ceritanya didengarkan oleh orang lain. Akan lebih baik jika kita mengeksplorasi cerita orang itu daripada malah membuat sebuah cerita baru dan membanding-bandingk annya. <br /> <br />3. Merasa Superior <br /> <br />”Saya dengar di kota ini akan berdiri sebuah supermarket baru ya?”. Kemudian temannya menjawab, ”Ah, aku sudah mengetahuinya sejak setengah tahun yang lalu”. ”Oh begitu ya, saya pikir saya termasuk yang paling dahulu mengetahuinya”. Lalu temannya menyahut, ”Ah, kalau informasi seperti itu, aku tidak pernah melewatinya, bahkan pendirian rumah sakit baru di kota ini tahun depan aku juga sudah mengetahuinya kemarin”. <br />Bagaimana jika, tadi temannya menyahut, ”Wah, itu informasi yang menarik, bagaimana cerita selengkapnya?”. Mungkin orang yang mendengar akan lebih merasa tertarik untuk melanjutkan percakapan dengannya. <br /> <br />4. Mengumbar Beban Masalah Pribadi <br /> <br />Saat kita membicarakan permasalahan pribadi kepada orang lain, secara tidak langsung akan mempengaruhi psikologis orang yang kita ajak bicara. Kecuali jika ia seorang terapis yang bermaksud menolong kita keluar dari masalah. Namun, jika ia bukan seorang terapis, apakah secara psikologis ia selalu siap dengan setumpuk beban masalah pribadi kita. Lebih parah lagi jika itu dilakukan secara berulang-ulang dalam pokok bahasan yang sama. Kebosanan dan rasa jenuh akan menghinggapinya saat mendengarkan beban masalah pribadi yang belum tentu ia saat itu siap untuk mendengarkannya. <br /> <br />5. Menilai Negatif <br /> <br />Suatu hari dalam suatu kantor, seorang karyawan berujar, ”Kelihatannya John sedang dalam kondisi yang sulit saat ini”. Kemudian karyawan lain yang diajak bicara menyahut, ”Ia memang tidak mampu mengendalikan emosinya, hal ini membuat seluruh pekerjaannya jadi buruk, semua tugas-tugasnya tidak dijalankan dengan baik, saya lelah menghadapinya”. Bagaimana jika Anda mendapat respon seperti ini dalam pembicaraan Anda ? Coba kita bandingkan dengan respon berikut ini; ”Saya banyak belajar dari ia, dari permasalahan- permasalahan yang dihadapinya, kelihatannya saat ini ia memang sedang dalam kondisi sulit, mungkin juga ia membutuhkan bantuan kita saat ini”. Bandingkan bedanya saat Anda mendengarkan kedua respon itu, dan pastikan mana yang terbaik menurut Anda. Opini-opini negatif yang berbentuk judgement tidak akan menarik untuk kita dengar dan opini negatif itu dapat menggambarkan seperti apa karakter orang yang menyampaikannya. <br /> <br />6. Suka Menginterupsi <br /> <br />Bagaimana perasaan Anda jika saat berbicara sering diinterupsi oleh orang lain ? Jika ada seseorang menginterupsi kita saat berbicara, kemungkinan yang muncul adalah kita merasa pembicaraan kita tidak dianggap penting, atau merasa diremehkan, atau merasa ia tidak tertarik dengan pembicaraan kita. Begitupun saat kita sering menginterupsi orang yang kita ajak bicara, secara signifikan kita akan menjadi komunikator yang tidak menarik. Ada baiknya jika kita mencoba cara ini, biarkanlah ia mengambil nafas sejenak setelah ia menyelesaikan pembicaraannya sebelum kita mengutarakan kalimat untuk menanggapinya. <br /> <br />7. Penuh Keluhan <br /> <br />Keluhan biasanya merupakan kumpulan kalimat negatif yang sangat mungkin akan mempengaruhi perasaan orang-orang yang mendengarnya. Mendengarkan keluhan membuat orang menjadi terbebani, terlebih lagi jika keluhan yang sama terus diulang dan dibicarakan. Selain itu membicarakan keluhan juga akan menggambarkan betapa lemahnya seseorang dalam menghadapi permasalahannya, sehingga alangkah lebih baik jika yang kita sampaikan dalam pembicaraan kita adalah kalimat-kalimat yang baik dan membuat diri kita termotivasi dan lebih bagus lagi dapat membuat orang lain yang berbicara dengan kita juga ikut termotivasi. <br /> <br />8. Penyebar Gosip <br /> <br />Mungkin Anda pernah mendengar rekan Anda yang membicarakan keburukan orang lain pada Anda. Apa yang ada didalam pikiran Anda saat itu ? Kebanyakan dari kita akan berpikir, apakah ia akan berbicara seperti ini pada orang lain juga, atau jangan-jangan keburukan yang dibicarakannya dengan orang lain itu adalah tentang kita. Kebanyakan dari kita akan memandang buruk terhadap orang ini. Penilaian yang mungkin muncul terhadap orang-orang yang senang membicarakan keburukan orang lain adalah orang itu tidak percaya diri, culas, dan berpikiran sempit. Jadi mungkin adalah hal yang baik jika Anda mempertimbangkam kembali jika ingin mengambil tema-tema gosip dalam pembicaraan Anda. <br /><br />Bila Anda tahu hal itu tidak baik, jangan biasakan seperti ke delapan tipe pembicara diatas.<div class="blogger-post-footer">"...Saudaraku sekalian, sapai sekarang kita masih berbuat sedikit saja, oleh karena itu masi kita mulai sekali lagi.." (St. Fransiskus dari Assisi)</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7779142447657380288.post-34769579051117651762009-05-29T03:02:00.000-07:002009-05-29T03:04:24.457-07:00SIKLUS PENGELOLAAN SCM<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgB0ZhsJK0CCOWUPUdh4DOPJo_Ym_ff5yTQSh15JIjPDiy2QshoB6Si2SPlWMfBRTOrgEbWcqNleVjtE4U1AnTPNWTSue4gNvGieM0IBcx1NretYOGYL7cRs1nGYUS8XPIrYbD4nJK3wpOd/s1600-h/Siklus+Pengelolaan+SCM.jpg"><img style="cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 203px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgB0ZhsJK0CCOWUPUdh4DOPJo_Ym_ff5yTQSh15JIjPDiy2QshoB6Si2SPlWMfBRTOrgEbWcqNleVjtE4U1AnTPNWTSue4gNvGieM0IBcx1NretYOGYL7cRs1nGYUS8XPIrYbD4nJK3wpOd/s320/Siklus+Pengelolaan+SCM.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5341184544904747682" /></a><div class="blogger-post-footer">"...Saudaraku sekalian, sapai sekarang kita masih berbuat sedikit saja, oleh karena itu masi kita mulai sekali lagi.." (St. Fransiskus dari Assisi)</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7779142447657380288.post-89940344877175874902009-05-29T03:00:00.000-07:002009-05-29T03:01:52.350-07:00Poster Listrik<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOXYybE5zzqSIcUfBAp2pJnLBNtlCXeTAEQjD_d3LJLcHEuDk6WwZhFPkFBK6Tkc34GKaC9xRDrUTpliQWU_md4W9F6w4Hbt14ku3HZk2p0OpQftxVSe2dMlJ2IA-YM78klIEUqYaVGzfd/s1600-h/H-68X.jpg"><img style="cursor:pointer; cursor:hand;width: 304px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOXYybE5zzqSIcUfBAp2pJnLBNtlCXeTAEQjD_d3LJLcHEuDk6WwZhFPkFBK6Tkc34GKaC9xRDrUTpliQWU_md4W9F6w4Hbt14ku3HZk2p0OpQftxVSe2dMlJ2IA-YM78klIEUqYaVGzfd/s320/H-68X.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5341183900872967570" /></a><div class="blogger-post-footer">"...Saudaraku sekalian, sapai sekarang kita masih berbuat sedikit saja, oleh karena itu masi kita mulai sekali lagi.." (St. Fransiskus dari Assisi)</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7779142447657380288.post-78076079972991178412009-05-29T02:54:00.000-07:002009-05-29T02:59:29.555-07:00Poster Listrik<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0eU8-2OowAZ64GZHZhj3sDNO3c9CdvWOVrasMa3L8BlVcKBMjiQu-1w0uVLZMIn99u8S1V4AhssSO2fwGp4HISivYXV8mhpGGhY8xS6zjNES1A1chbrSxHPk2dTOk0dw5CbO-7Hg2qQAA/s1600-h/nomor49.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 226px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0eU8-2OowAZ64GZHZhj3sDNO3c9CdvWOVrasMa3L8BlVcKBMjiQu-1w0uVLZMIn99u8S1V4AhssSO2fwGp4HISivYXV8mhpGGhY8xS6zjNES1A1chbrSxHPk2dTOk0dw5CbO-7Hg2qQAA/s320/nomor49.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5341183325242501410" /></a><br />Perhatikan instalasi listrik di tempat kerjamu. Hati-hati dengan pengambilan arus listrik yang berlebihan dari satu tempat.<div class="blogger-post-footer">"...Saudaraku sekalian, sapai sekarang kita masih berbuat sedikit saja, oleh karena itu masi kita mulai sekali lagi.." (St. Fransiskus dari Assisi)</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7779142447657380288.post-65493531228298734882009-05-20T02:30:00.000-07:002009-05-20T03:01:50.404-07:00Helm<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1k1c8dBJO0UZ7CFmrjDlgQysioFFp2kF6ZhnPnL7gyoYMv6DTvCHmp_AdcgbKVRASuc_iaeVAuDnepwlIq3iQaaTx0odSW4EDaKhWmShzPCNgXCiUiOI8cEdZ1M_4G5ZV_IjKhXV2GsWY/s1600-h/hlm+1.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 142px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1k1c8dBJO0UZ7CFmrjDlgQysioFFp2kF6ZhnPnL7gyoYMv6DTvCHmp_AdcgbKVRASuc_iaeVAuDnepwlIq3iQaaTx0odSW4EDaKhWmShzPCNgXCiUiOI8cEdZ1M_4G5ZV_IjKhXV2GsWY/s200/hlm+1.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5337842801122064434" /></a><br /><br /><br /><br />Gunakanlah helm bila Anda bekerja pada pekerjaan yang memungkinkan kejatuhan benda keras. Jadikan helm sebagai salah satu sahabat setia Anda dalam menyelamatkan dirimu dari maut. "sebagaimana pencuri datang secara tiba-tiba dan tak di sangka", demikian juga maut selalu siap menanti Anda disaat lengah.<br /><br />Jangan menyesal hanya gara-gara malas dan sombong..... <br /><br /><br />Jangan sampai bekicot lebih pintar dari Anda.<div class="blogger-post-footer">"...Saudaraku sekalian, sapai sekarang kita masih berbuat sedikit saja, oleh karena itu masi kita mulai sekali lagi.." (St. Fransiskus dari Assisi)</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7779142447657380288.post-71835683075947549512009-05-20T02:09:00.001-07:002009-05-20T02:27:16.332-07:00Poste 5 R<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvcvQ1ShlmhX6wbQVxmoL_-2-5u55u67wryPnhxFuWGE_BUYZy2rmU6ajw9NGGOYd4pxxsREMxblkeX8XOkJ8-mupW0OFFRcMdnW2uprjZEWQirDP_mYCH4fo8Z72F1e9UYhSnZaNfLvzR/s1600-h/Poster+5R.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 149px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvcvQ1ShlmhX6wbQVxmoL_-2-5u55u67wryPnhxFuWGE_BUYZy2rmU6ajw9NGGOYd4pxxsREMxblkeX8XOkJ8-mupW0OFFRcMdnW2uprjZEWQirDP_mYCH4fo8Z72F1e9UYhSnZaNfLvzR/s200/Poster+5R.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5337832411359361426" /></a><br /><br />Sudahkah Anda menerapkan prinsip 5 R di tampat kerjamu? Kalau belum kenapa?<br /><br />Saya yakin Anda akan sangat menikmati keindahan dan kerapain. Karena itu mari terapka 5R mulai sekarang. Pajang poster berikut ini di tempat kerjamu<div class="blogger-post-footer">"...Saudaraku sekalian, sapai sekarang kita masih berbuat sedikit saja, oleh karena itu masi kita mulai sekali lagi.." (St. Fransiskus dari Assisi)</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7779142447657380288.post-51608557115769511822009-04-28T21:45:00.000-07:002009-04-29T01:12:19.148-07:00Laporan Implementasi Safety: Apa ituIstilah implementasi besaral dari bahasa Inggris (implement= <em>kb</em> berarti alat, peralatan; <em>kkt</em> berarti melaksanakan. Contoh: ...<em>to implement the new regulation</em> (melaksanakan peraturan baru itu). <em></em>Implementation (kb) berarti pelaksanaan. Jadi, laporan implementasi safety berarti sebuah laporan berkaitan dengan pelaksanaan program safety. <br /><br /><strong>Apa isinya</strong><br /><br />Laporan implementasi ini berisikan semua hal yang telah dilaksanakan berkaitan dengan program safety. Prinsipnya ialah tuliskan apa yang sudah Anda kerjakan dan kerjakan apa yang sudah Anda tuliskan dalam program kerjamu. Itu berarti jangan mengarang sebuah laporan.<br /><br />Mengenai format dan isi sebuah laporan implementasi berbeda antara gudang yang satu dengan gudang lain. Sebab apa yang ditulis dalam laporan harus sesuai dengan apa yang sudah dikerjakan. Tuliskan sejujurnya saja. Jangan mengada-ada. Suatu laporan yang tidak sesuai dengan kenyataan termasuk bagian dari pelanggaran SOP.<br /><br />Sesuai dengan kebijakan perusahan PT Dinamika Logitindo Indonesia yang diputuskan dalam rapat kerja Desember 2008 yang lalu, dengan sebuah penandatanganan tekad oleh Kepala gudang dihadapan Top Managemen, bahwa program safety dibagi dalam tiga bagian besar: safety pallet(Januari - April), safety forklift (Mei - Agustus, dan safety SDM (September - Desember). <br /><br />Salam:<br />Biano Tamba<br />Spv.Safety PT DLI<div class="blogger-post-footer">"...Saudaraku sekalian, sapai sekarang kita masih berbuat sedikit saja, oleh karena itu masi kita mulai sekali lagi.." (St. Fransiskus dari Assisi)</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7779142447657380288.post-9752922578478083912009-04-15T02:01:00.000-07:002009-04-15T02:06:42.929-07:00Depot 24 Pelumpang Terbakar<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBPh4LQXNFGpj6BRn18y_or2qIB48fHmdgahJW6fVxP0ntwU_pj0b5m-JF0RxiIEGAvx_SwxrLErjL4qIseT1CnxZ3zgHNnAI5dFtvPq2mcQF-WvtLrsb-_kFRCqBWJuc7lE56tkU7Hbtb/s1600-h/kebakaran+plmpng1.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5324841694834117778" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 200px; CURSOR: hand; HEIGHT: 151px" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBPh4LQXNFGpj6BRn18y_or2qIB48fHmdgahJW6fVxP0ntwU_pj0b5m-JF0RxiIEGAvx_SwxrLErjL4qIseT1CnxZ3zgHNnAI5dFtvPq2mcQF-WvtLrsb-_kFRCqBWJuc7lE56tkU7Hbtb/s200/kebakaran+plmpng1.jpg" border="0" /></a>
<br /><div>Sampai saat ini, faktor penyebab kebakaran tangki pertamina no 24 di depot Pelumpang tgl 18 Januari 2009 masih sulit dipastikan. Ada banyak pendapat berkembang. Ada yang mengaitkan dengan aksi terorisme dan pergantian direksi Pertamina. Ada juga yang mengatakan bahwa kebakaran terjadi akibat jatuhnya kaleng sample yang menimbulkan gesekan dan percikan api (Kompas: Rabu, 4 Februari 2009 18:29 WIB). Namun hal itu dibantah oleh Kepala Badan Reserse Polri Komisaris Jendral Polisi Susno Djuaji. Menurut pihak kepolisian kebakaran terjadi akibat dari kelalaian manusia.
<br />
<br />
<br />Penyebab Terjadinya Kebakaran
<br />
<br />Untuk mencari penyebab kebakaran, kita harus mempelajari fenomena api. Menurut teori, kebakaran dapat terjadi jika terdapat tiga unsur api yang disebut segi tiga api (fire triangle) yaitu bahan bakar, panas, dan oksigen. Tanpa salah satu unsur tersebut maka kebakaran tidak akan terjadi. Bahan bakar jelas ditemukan di dalam tangki. Yang berbeda adalah jenisnya, misalnya jenis premium, minyak tanah, solar atau produk lainnya. Setiap jenis produk memiliki karakteristik kimia dan fisika yang berbeda sehingga sifat mudah terbakarnya juga akan berbeda pula. Solar akan lebih sulit terbakar dibanding dengan minyak tanah atau premium. Semakin ringan produk semakin mudah mengeluarkan gas, misalnya jenis premium. Faktor kedua adalah oksigen. Tidak semua tangki berisi oksigen atau udara di dalamnya. Tangki berisi minyak berat sedikit menghasilkan uap sehingga biasanya mengandung udara di dalamnya. Berbeda dengan tangki minyak ringan seperti premium, hampir tidak mengandung udara karena menghasilkan uap yang banyak. Bahan bakar ini hanya bisa menyala atau terbakar bilamana mencapai kadar atau campuran yang sesuai dengan udara yang disebut batas nyala (flammable range). Konsentrasi di bawah batas nyala disebut campuran too lean (kurang uap bahan bakar) dan di atas batas nyala disebut campuran too rich atau jenuh dengan uap dan terlalu sedikit udara. Fenomena ini akan ditemui dalam setiap tangki berisi bahan mudah menyala baik BBM maupun bahan kimia lainnya. Pada tangki premium dengan tekanan uap (RVP-Reid Vapor Pressure) berkisar 7-14 lb, ruangan di dalam tangki cenderung berada pada kondisi too rich artinya sangat kurang oksigen. Berbeda dengan tangki berisi minyak tanah (kerosene) dengan RVP sekitar <1,>
<br /><div></div>
<br /><div class="blogger-post-footer">"...Saudaraku sekalian, sapai sekarang kita masih berbuat sedikit saja, oleh karena itu masi kita mulai sekali lagi.." (St. Fransiskus dari Assisi)</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7779142447657380288.post-11257973230757566402009-03-13T01:13:00.000-07:002009-04-16T21:43:44.880-07:00SAFETY ALERT: KAWAT MENANCAP MATA<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisMr1x0CZHmPXdeZEYGlgFHeikSrIBIVFcGn6-pujYmrWj1MGRzusg6YyGYv3GDtVF-QJWi_6P0ui2UyduClY9i2PQX7yFbbtGhGcvwDjfK00UleCJWVz94REtp8rQ6mHKMfiwBH4dhzkr/s1600-h/alert.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 57px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisMr1x0CZHmPXdeZEYGlgFHeikSrIBIVFcGn6-pujYmrWj1MGRzusg6YyGYv3GDtVF-QJWi_6P0ui2UyduClY9i2PQX7yFbbtGhGcvwDjfK00UleCJWVz94REtp8rQ6mHKMfiwBH4dhzkr/s200/alert.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5325515395588804674" /></a><br /><blockquote></blockquote><p>KAWAT MENANCAP DI MATA<br />Tanggal : 04 Desember 2008-12-31<br />Perihal : Kawat menancap di mata<br />Lokasi : Halliburton Canada<br />Disarikan: HSE DLI<br /><br /><br />Seorang pekerja sedang menggerinda dengan wire wheel (wire brush) dan ia mengenakan pelindung mata. Ketika ia berhenti menggerinda, dia melepas pelindung matanya. Pada saat itu ia melihat ada bagian yang terlewat atau tidak terkena gerinda. Ia lantas mengambil kembali mesin gerinda dan menghidupkannya namun lupa mengenakan lagi pelindung matanya. Pada saat itulah sebuah kawat brush yang terlepas dan terpental persis mengenai matanya. Korban dibawa ke klinik kesehatan setempat, di mana korban dibius dan dikirim ke rumah sakit. Empat jam kemudian, operasi dilakukan untuk mengeluarkan kawat tersebut. Dia diperbolehkan pulang setelah tiga (3) hari dan diharapkan dapat sembuh dengan sejumlah kerusakan pada mata, namun dapat dibantu dengan penggunaan lensa kontak. Kawat tersebut masuk ke matanya hingga kedalaman setengah inci.<br /><br />Pelajaran yang perlu dipetik:<br />- Kenakan selalu Alat Pelindung Diri anda, khususnya pelindung mata dengan menggunakan kaca mata safety, google dan face shield,<br />- Justru ketika anda menganggap kecelakaan tidak mungkin terjadi, maka ia dapat terjadi.<br />- Melepas alat pelindung diri anda, akan meningkatkan peluang terjadinya kecelakaan yang mengubah hidup anda.<br />- Anda bisa saja melihat bahwa memakai kaca mata safety itu mereporkan, tapi jika tidak memakainya, anda mungkin saja tidak bisa melihat apa-apa lagi.</p><p></p><p></p><p></p><div class="blogger-post-footer">"...Saudaraku sekalian, sapai sekarang kita masih berbuat sedikit saja, oleh karena itu masi kita mulai sekali lagi.." (St. Fransiskus dari Assisi)</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7779142447657380288.post-81570217722560912002009-03-12T00:08:00.000-07:002009-03-13T01:55:31.094-07:00<object class="BLOG_video_class" id="BLOG_video-FAILED" height="350" width="434" contentid="FAILED"></object><div class="blogger-post-footer">"...Saudaraku sekalian, sapai sekarang kita masih berbuat sedikit saja, oleh karena itu masi kita mulai sekali lagi.." (St. Fransiskus dari Assisi)</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7779142447657380288.post-6228589103366759882009-03-11T22:03:00.000-07:002009-03-11T22:53:26.675-07:00Pengukuran kadar debu total di udara tempat kerja: Standard Nasional Indonesia (SNI 16-7058-2004)Pengukuran kadar debu total di udara<br />tempat kerja<br />Standard Nasional Indonesia (SNI 16-7058-2004)<br /><br /><br />Daftar isi<br />Daftar isi ......................................................i<br />Prakata ........................................................ii<br />Pendahuluan ............................................. iii<br />1..Ruang lingkup ....................................... 1<br />2.. Istilah dan definisi ............................... 1<br />3..Cara pengukuran ................................. 1<br /><br /><br /><br /><br />Prakata<br />Standar pengukuran kadar debu total di udara tempat kerja dimaksudkan untuk mewujudkan keseragaman dalam melakukan pengukuran secara nasional dan dalam rangka upaya melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja. Standar ini disusun oleh Subpanitia Teknis Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada Panitia Teknis 94S, Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Standar ini telah dikonsensuskan di Jakarta pada tanggal 11 Nopemper 2003 yang dihadiri oleh wakil-wakil dari instansi pemerintah, serikat pekerja, perusahaan, asosiasi profesi dan universitas.<br /><br /><br /><br />Pendahuluan<br />Perkembangan industri yang makin pesat di samping berefek positif pada kehidupan juga menimbulkan problema terhadap keselamatan dan kesehatan tenaga kerja yang salah satu penyebabnya adalah debu yang timbul pada pekerjaan-pekerjaan di tempat kerja sebagai akibat proses produksi.<br /><br />Efek yang timbul akibat terpapar debu total di tempat kerja dapat mengurangi kenyamanan ketika bekerja dan debu-debu jenis tertentu dapat menyebabkan efek negatif pada kesehatan tenaga kerja. Berdasarkan kenyataan di atas perlu upaya penanggulangan dengan melakukan pengukuran kadar debu total di udara tempat kerja menggunakan pengukuran kadar debu yang di bakukan sebagai SNI.<br /><br />Pengukuran kadar debu total yang digunakan adalah cara gravimetri. Lingkup standar ini mecakup prinsip pengukuran, penentuan titik pengambilan contoh uji, peralatan, bahan yang digunakan, cara pengambilan contoh dan perhitungan kadar debu total di udara tempat kerja. Teknisi yang menggunakan standar pengukuran kadar debu total di udara tempat kerja harus mempunyai kompetensi di bidang ini.<br /><br /><br /><br />Pengukuran kadar debu total di udara tempat kerja<br /><br />1 Ruang lingkup<br />Standar ini menguraikan pengukuran kadar debu total di udara tempat kerja secara gravimetri yang meliputi tahap persiapan, pengambilan contoh, penimbangan dan perhitungan kadar debu total.<br /><br />2 Istilah dan definisi<br />2.1<br />Debu: partikel padat yang terbentuk karena adanya kekuatan alami atau mekanik seperti penghalusan (grinding), penghancuran (crushing), peledakan (blasting), pengayakan (shaking) dan atau pengeboran (drilling)<br /><br />2.2<br />debu total: debu di udara tempat kerja pada semua ukuran<br /><br />2.3<br />Desikator: alat untuk mempertahankan kelembaban di kertas filter pada skala tertentu<br /><br />2.4<br />Hidrofobik: sifat yang tidak menyerap uap air<br /><br />2.5<br />zona pernapasan<br />area setengah lingkaran dari lubang hidung tenaga kerja dengan diameter 0,6 m di sekitar<br />kepala dan bahu<br /><br />2.6<br />Flowmeter: alat yang digunakan untuk mengukur laju kecepatan aliran udara<br /><br />3 Cara pengukuran<br />3.1 Prinsip: Alat diletakkan pada titik pengukuran setinggi zona pernafasan, pengambilan contoh dilakukan selama beberapa menit hingga satu jam (sesuai kebutuhan dan tujuan pengukuran) dan kadar debu total yang diukur ditentukan secara gravimetri.<br /><br />3.2 Peralatan<br />a) low volume dust sampler (LVS) dilengkapi dengan pompa pengisap udara dengan kapasitas 5 l/menit – 15 l/menit dan selang silikon atau selang teflon;<br />b) timbangan analitik dengan sensitivitas 0,01 mg;<br />c) pinset;<br />d) desikator, suhu (20 + 1)oC dan kelembaban udara (50 + 5)%;<br />e) flowmeter;<br />f) tripod;<br />g) termometer;<br />h) higrometer.<br /><br />3.3 Bahan<br />Filter hidrofobik (misal: PVC, fiberglass) dengan ukuran pori 0,5 μm.<br /><br />3.4 Prosedur kerja<br />3.4.1 Persiapan<br />a) Filter yang diperlukan disimpan di dalam desikator selama 24 jam agar mendapatkan kondisi stabil.<br />b) Filter kosong pada 3.4.1 a) ditimbang sampai diperoleh berat konstan, minimal tiga kali penimbangan, sehingga diketahui berat filter sebelum pengambilan contoh, catat berat filter blanko dan filter contoh masing-masing dengan berat B1 (mg) dan W1 (mg). Masingmasing filter tersebut ditaruh di dalam holder setelah diberi nomor (kode).<br />c) Filter contoh dimasukkan ke dalam low volume dust sampler holder dengan menggunakan pinset dan tutup bagian atas holder.<br />d) Pompa pengisap udara dikalibrasi dengan kecepatan laju aliran udara 10 l/menit dengan menggunakan flowmeter (flowmeter harus dikalibrasi oleh laboratorium kalibrasi yang terakreditasi).<br /><br />3.4.2 Pengambilan contoh<br />a) LVS pada point 3.4.1 c) di atas dihubungkan dengan pompa pengisap udara dengan menggunakan selang silikon atau teflon.<br />b) LVS diletakkan pada titik pengukuran (di dekat tenaga kerja terpapar debu) dengan menggunakan tripod kira-kira setinggi zona pernafasan tenaga kerja (seperti Gambar.<br />c) Pompa pengisap udara dihidupkan dan lakukan pengambilan contoh dengan kecepatan laju aliran udara (flowrate) 10 l/menit.<br />d) Lama pengambilan contoh dapat dilakukan selama beberapa menit hingga satu jam (tergantung pada kebutuhan, tujuan dan kondisi di lokasi pengukuran).<br />e) Pengambilan contoh dilakukan minimal 3 kali dalam 8 jam kerja yaitu pada awal, pertengahan dan akhir shift kerja.<br />f) Setelah selesai pengambilan contoh, debu pada bagian luar holder dibersihkan untuk menghindari kontaminasi.<br />g) Filter dipindahkan dengan menggunakan pinset ke kaset filter dan dimasukkan ke dalam desikator selama 24 jam.<br /><br />3.4.3 Penimbangan<br />a) Filter blanko sebagai pembanding dan filter contoh ditimbang dengan menggunakan timbangan analitik yang sama sehingga diperoleh berat filter blanko dan filter contoh masing-masing B2 (mg) dan W2 (mg).<br />b) Catat hasil penimbangan berat filter blanko dan filter contoh sebelum pengukuran (lihat3.4.1.b) dan sesudah pengukuran pada formulir seperti pada Lampiran A.<br /><br />3.4.4 Perhitungan<br />Kadar debu total di udara dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut dan<br />hasilnya dicatat pada formulir seperti pada Lampiran B.<br />(W2 - W1) - (B2 - B1)<br />C = ----------------------------------- (mg/l)<br />V<br />atau<br /><br />( W2 - W1 ) - ( B2 - B1 )<br />C = ----------------------------------- x 103 (mg/m3)<br />V<br /><br />dengan: C adalah kadar debu total (mg/l) atau (mg/m3);<br />W2 adalah berat filter contoh setelah pengambilan contoh (mg);<br />W1 adalah berat filter contoh sebelum pengambilan contoh (mg);<br />B2 adalah berat filter blanko setelah pengambilan contoh (mg);<br />B1 adalah berat filter blanko sebelum pengambilan contoh (mg);<br />V adalah volume udara pada waktu pengambilan contoh (l)<div class="blogger-post-footer">"...Saudaraku sekalian, sapai sekarang kita masih berbuat sedikit saja, oleh karena itu masi kita mulai sekali lagi.." (St. Fransiskus dari Assisi)</div>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7779142447657380288.post-40408931195797998492009-03-11T01:19:00.000-07:002009-03-11T01:21:07.934-07:00Safety Officer Slogan atau Omong Kosong: Sebuah Catatan ApologetisSaya yakin bahwa perusahan kita akan komit dengan pendiriannya. Tahun 2009 akan dijadikan tahun safety. “Kita benahi pelan-pelan, do must go on…”, ungkap M. Arie Manager Operasional PT. BLI-DLI.<br /><br />Hai, saudara-daudaraku dan rekan-rekan safety semuanya! Jangan kiranya ciut nyalimu hanya karena tulisan saya ini. Tuslisan ini hanyalah refleksi sederhana. Kiranya Anda tidak terlalu mempersoalkan kebenaran tulisan ini. Ambil dan lihatlah makna terdalam dari tulisan ini:<br /><br />Sebagai seorang safety offficer, kita adalah orang yang bertanggung jawab terhadap keselamatan karyawan. Oleh karena itu, saya mau bertanya: pernahkan Anda melakukan tanggung jawab sebagai seorang safety di rumahmu? Yaitu sebagai safety officer bagi anggota keluarga. Contohnya : memastikan seluruh kondisi rumah aman, house keeping bagus, mengajari safety first bagi seluruh anggota keluarga contohnya saja mengajari mereka bagaimana mengoperasikan kendaraan roda dua/ empat dengan aman, mengajari mereka peraturan lalu lintas, mengajari mereka melakukan JSA untuk pekerjaan2 di rumah dll. Kalau belum lakukanlah. Karena anda ahlinya dan mereka awam.<br /><br />Atau pernahkan Anda membaca buku petunjuk berkendaraan motor roda dua kendaraan milik Anda sebelum Anda mengoperasikan? Atau Anda pernah membuat prosedur aman untuk seluruh kegiatan Anda dan Anda menjamin bahwa kegiatan Anda sudah benar2 lewat kajian safety sehingga aman. Jika belum apakah itu berarti safety first bagi Anda sendiri hanya omong kosong? Harusnya kita sudah melakukan itu.<br /><br />Jika hal tersebut dilakukan akan menjadi investment yang luar biasa besarnya bagi Anda dan keluarga Anda (anak2, istri, bapak ibu dll) sangat jauh lebih besar dari salary atau benefit yang Anda terima dari perusahaan.<br /><br />Coba tanya pada diri sendiri, siapa yang pernah?<br /><br />“…Kembali ke persoalan semula... tentunya kita harus mendalami dulu apa latar belakang munculnya pernyataan tersebut di atas sampai melontarkan kata2 yang demikian. Apakah itu ungkapan frustasi atau ketidak berdayaan atas sistim dalam perusahaan yang memang belum kondusif untuk safety. Jangan lupa di Indonesia perusahaan2 yang top managementnya peduli terhadap safety dan mempunyai safety sistem yang terakreditasi masih bisa dihitung dengan jari.<br /><br />Dengan kata lain masih banyak teman2 safety kita yang masih terjebak dalam perusahaan yang tidak menerapkan sistim safety dengan benar. Pokoknya, jabatan safety supervisor itu tetap lebih banyak hanya untuk persyaratan peraturan, organisasi, Disnaker, Inspektor tambang dll.<br /><br />Saya yakin jika disatu perusahaan besar tersebut safety supervisor merupakan jabatan tertinggi untuk urusan safety maka tentu saja kekuatannya untuk merubah proses akan sangat berat dan tentu saja juga bekerja sebagai safety supervisor di perusahaan itu akan menjadi pekerjaan yang sangat membuat frustasi. Mengapa? Tidak mungkin dia menentang semua kebijakan site manager bagaimanapun kuat dan kerasnya dia. Sedangkan dia dengan keahlian khususnya dibidang safety tahu apa yang harus dilakukan tapi tidak mungkin mempengaruhi dengan kuat kecuali site managernya juga menguasai ilmu2 safety.<br /><br />Seragam ini amat berat. Kalo kalian tidak sanggup menanggungnya, tidak usah masuk ke lapangan" (Gianluigi Buffon Kiper - Juventus).Bukannya saya tidak sabar, tetapi saya kira slogan safety first sebagai slogan ada di mana-mana, tapi that's it, tidak jadi masalah. Memang sich saya belum pernah recommend something for the shake of safety, tapi hal yang agak mirip pernah terjadi ketika kita menangani Holcim: atas nama produksi, recommendation Trie Raharja tentang jangan mengoperasikan mesin yang rusak, terkalahkan. Pengalaman saya selama di NR4 mengatakan bahwa leadership dan kepala gudang tak sekalipun ngomong safety. Maka timbullah pertanyaan sdr Trie Raharja, “apaan safety ini, bos tak pernah buat meeting dan tahunya hanya cuman produksi...target…..produksi .....target.<br /><br />Menurut saya, kalo gak sanggup walk the talk gak usah pasang deh itu slogan safety first. Percuma. Bumerang buat pembangunan culture safety.<br />Lebih baik menginternalisasikan safety menjadi value perusahaan dan at the heart of people, lalu kita bisa pasang: Do it safely or not at all atau we will not operate if we can not operate safely.<br /><br />"Seragam ini amat berat. Kalo kalian tidak sanggup menanggungnya, tidak usah masuk ke lapangan" (Gianluigi Buffon kiper - Juventus).<br /><br /><br />Salam K3<div class="blogger-post-footer">"...Saudaraku sekalian, sapai sekarang kita masih berbuat sedikit saja, oleh karena itu masi kita mulai sekali lagi.." (St. Fransiskus dari Assisi)</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7779142447657380288.post-38419896138777718782009-03-05T22:49:00.000-08:002009-03-05T22:50:54.073-08:00PENGAWASAN KERJABila Anda bertugas mengawasi pekerjaan orang lain, pastikan mereka bekerja dengan aman<br />Hal ini berarti :<br />· Bila Anda bertanggung jawab dalam mengawasi suatu pekerjaan karyawan atau kontraktor, maka Anda harus memastikan mereka mengikuti peraturan penting ini.<br /> · Bila prosedur kerja aman tersedia untuk suatu pekerjaan, pastikan anak buah Anda mengikuti ketentuan tersebut<br /> · Anda harus memeriksa lokasi kerja dan memeriksa seluruh bahaya yang ada sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan.<br /> · Adalah tangung jawab Anda akan untuk memastikan bahwa Anda akan mengatur diri Anda dan rekan kerja Anda untuk bekerja dengan aman.<br /><br />Motto : Anda bertanggung jawab terhadap keselamatan anak buah Anda<div class="blogger-post-footer">"...Saudaraku sekalian, sapai sekarang kita masih berbuat sedikit saja, oleh karena itu masi kita mulai sekali lagi.." (St. Fransiskus dari Assisi)</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7779142447657380288.post-33782055433118093102009-03-05T22:47:00.000-08:002009-03-05T22:48:52.058-08:00PENGENALAN BAHAYASelum memulai kerja, Anda harus mengenali bahaya yang berkaitan dengan pekerjaan tesebut sehingga Anda dapat bekerja dengan aman.<br />Pastikan bahwa Anda telah memakai alat pelindung diri (APD) yang sesuai dengan pekerjaan tersebut.<br />Hal tersebut berarti :<br />· Seseorang bertanggung jawab atas keselamatan dirinya dan teman kerjanya.<br /> · Bila Anda memiliki prosedur kerja aman (Safe Working Procedure) untuk tugas tertentu ikutilah ketentuan tersebut.<br /> · Anda harus memeriksa lokasi kerja dan memeriksa seluruh bahaya yang ada sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan.<br /> · Anda harus memastikan bahwa peralatan yang akan digunakan dalam kondisi baik.<br /> · Bila Anda tidak dapat memenuhi ketentuan – ketentuan ini, jangan lakukan pekerjaan tersebut dan laporkan kepada atasan Anda.<br /> · Anda bertanggung jawab untuk memastikan bahwa Anda berada dalam kondisi sehat untuk bekerja.<br /><br /><br />Motto: Tanpa mengenali bahaya maka jika Anda selamat dalam bekerja itu hanyalah faktor keberuntungan<div class="blogger-post-footer">"...Saudaraku sekalian, sapai sekarang kita masih berbuat sedikit saja, oleh karena itu masi kita mulai sekali lagi.." (St. Fransiskus dari Assisi)</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7779142447657380288.post-1867146339373281002009-03-05T22:26:00.000-08:002009-03-05T22:31:35.973-08:00KESELAMATAN TANGAN (Hand Safety)Sebagian Besar Aktivitas Kita dengan Menggunakan Tangan. Kita bisa membayangkan apabila tangan kita sendiri yang terpotong, terkelupas, memar dsb, kita akan mengalami kebingungan dan aktivitas terganggu. Ini merupakan hal yang harus dihindari, karena apabila tangan terluka atau cacat kita tidak dapat bekerja dengan baik, makan dengan baik, sembahyang dengan baik, dsb. Tangan kita akan cidera apabila kita:<br />Menempatkan tangan pada tempat yang memungkinkan terjepit, terhimpit, tertimpa, terbakar, dsb.<br />Kerja pada mesin hidup, tanpa memastikan sistem pelindung yang terpasang untuk bagian mesin yang berputar.<br />Tidak perhatian pada pergerakan tangan atau jari ketika sedang melakukan pekerjaan.<br />Membuka atau menutup suatu kompartemen yang bertekanan dan panas seperti radiator, aki, dll.<br />Kerja dengan bahan kimia tanpa sarung tangan yang sesuai.<br /><br />Berikut ini beberapa bahaya tangan dan/atau tubuh kita serta cara pengendaliannya:<br />a. BAHAYA MEKANIS<br />Yang termasuk bahaya mekanis adalah:<br />Ø Peralatan atau mesin dengan komponen tajam yang dapat memotong tangan.<br />Ø Tangan terjerat/terperangkap oleh peralatan mesin yang dapat menyebabkan tangan terkilir, remuk, jari terpotong.<br />Ø Staples, obeng, paku, dan pahat serta peralatan lain yang dapat menusuk tangan.<br />Pengendaliannya:<br />Ø Jauhkan tangan dari nip point area (daerah titik jepit) pada suatu peralatan atau permesinan.<br />Ø Gunakan peralatan dan perkakas kerja yang sesuai.<br />Ø Pastikan keamanan sistem pelindung (machine guards) terpasang dengan baik pada peralatan atau permesinan.<br />Ø Ikuti cara-cara kerja aman yang benar.<br />Ø Pilih dan gunakan sarung tangan yang sesuai<br /><br />b. PERKAKAS KERJA TANGAN<br />Yang termasuk bahaya perkakas kerja tangan:<br />Ø Kondisi fisik perkakas kerja tangan yang tidak aman (misalnya: gagang palu sudah hampir patah, goyang, dsb).<br />Ø Pemilihan perkakas kerja tangan yang kurang tepat pada pekerjaannya (misalnya: membuka baut besar dengan menggunakan tang yang sangat kecil).<br />Ø Cara menggunakan perkakas kerja tangan yang tidak benar (misalnya: kunci inggris dipergunakan untuk memukul atau sebagai pengganti palu).<br />Pengendalian:<br />Ø Selalu gunakan perkakas kerja tangan dengan benar dan sesuai maksud pembuatan pabrik.<br />Ø Periksa kondisi perkakas kerja tangan sebelum menggunakannya.<br />Ø Pastikan sistem pelindung pada perkakas kerja tangan masih dalam kondisi dan berfungsi dengan baik.<br />Ø Ganti pegangan palu atau obeng yang rusak.<br />Ø Gunakan gagang pegangan dari bahan karet.<br />Ø Pastikan perkakas kerja selalu bersih saat disimpan dan digunakan.<br /><br />c. BAHAYA PERMUKAAN PANAS<br />Yang termasuk bahaya permukaan panas:<br />Ø Knalpot, radiator, pipa uap, turbo charger, preheater, klin, dan lainnya.<br />Pengendalian:<br />Ø Jauhkan tangan dari api atau permukaan yang panas.<br />Ø Berilah rambu peringatan “Awas Permukaan Panas”.<br />Ø Dinginkan permukaan yang panas terlebih dahulu, sebelum melanjutkan atau memulai pekerjaan.<br />Ø Gunakan sarung tangan tahan panas dan atau baju pelindung panas ketika menangani material yang panas.<br /><br />d. BAHAYA KIMIA DAN BIOLOGI<br />Bahan kimia dan biologi masuk melalui kulit dengan cara/melalui:<br />Ø Bahan caustics, solvents atau minyak yang dapat terserap kulit.<br />Ø Bagian yang tersayat, tercabik, lecet dan luka terbuka lainnya.<br />Ø Penetrasi langsung melalui lapisan karatin kulit.<br />Ø Bagian yang terbakar akibat terkena api atau kesetrum.<br />Pengendalian:<br />Ø Baca dan pahami Material Safety Data Sheet (MSDS) dari suatu bahan kimia sebelum menggunakannya.<br />Ø Gunakan sarung tangan panjang pelindung bahan kimia (berbahan vinyl, neoprene, atau latex).<br />Ø Jagalah agar bagian dalam sarung tangan pelindung tetap bersih.<br />Ø Cuci tangan dengan sabun sebelum dan setelah menggunakan bahan kimia dan substansi biologi.<br />Catatan:<br />Bahan kimia masuk ke dalam tubuh melalui:<br />- Sistem pernafasan (terhirup)<br />- Sistem pencernakan(tertelan)<br />- Lewat kulit, misalnya melalui tangan, dll (terserap).<br />Bahan kimia dan biologis masuk ke dalam tubuh, tersalur dalam peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Hal ini dapat menyerang dan merusak organ tubuh yang jauh dari tempat masuknya bahan kimia atau biologi tersebut.<br />Contoh bahan kimia berbahaya: Asbes.<br /> Asbes masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan dan menyerang paru-paru.<br /><br />TIPS PENGGUNAAN SARUNG TANGAN<br />Pilih jenis dan gunakan sarung tangan yang benar dan sesuai dengan pekerjaan.<br />Lepaskan cincin, jam atau gelang yang dapat merusak sarung tangan.<br />Cucilah tangan sebelum dan sesudah menggunakannya.<br />Periksalah sarung tangan sebelum dipakai dari kerusakan/kebocoran.<br />Sebagian Besar Aktivitas Kita dengan Menggunakan Tangan<br /> Kita bisa membayangkan apabila tangan kita sendiri yang terpotong, terkelupas, memar dsb, kita akan mengalami kebingungan dan aktivitas terganggu. Ini merupakan hal yang harus dihindari, karena apabila tangan terluka atau cacat kita tidak dapat bekerja dengan baik, makan dengan baik, sembahyang dengan baik, dsb. Tangan kita akan cidera apabila kita:<br />Menempatkan tangan pada tempat yang memungkinkan terjepit, terhimpit, tertimpa, terbakar, dsb.<br />Kerja pada mesin hidup, tanpa memastikan sistem pelindung yang terpasang untuk bagian mesin yang berputar.<br />Tidak perhatian pada pergerakan tangan atau jari ketika sedang melakukan pekerjaan.<br />Membuka atau menutup suatu kompartemen yang bertekanan dan panas seperti radiator, aki, dll.<br />Kerja dengan bahan kimia tanpa sarung tangan yang sesuai.<br /><br />Berikut ini beberapa bahaya tangan dan/atau tubuh kita serta cara pengendaliannya:<br />a. BAHAYA MEKANIS<br />Yang termasuk bahaya mekanis adalah:<br />Ø Peralatan atau mesin dengan komponen tajam yang dapat memotong tangan.<br />Ø Tangan terjerat/terperangkap oleh peralatan mesin yang dapat menyebabkan tangan terkilir, remuk, jari terpotong.<br />Ø Staples, obeng, paku, dan pahat serta peralatan lain yang dapat menusuk tangan.<br />Pengendaliannya:<br />Ø Jauhkan tangan dari nip point area (daerah titik jepit) pada suatu peralatan atau permesinan.<br />Ø Gunakan peralatan dan perkakas kerja yang sesuai.<br />Ø Pastikan keamanan sistem pelindung (machine guards) terpasang dengan baik pada peralatan atau permesinan.<br />Ø Ikuti cara-cara kerja aman yang benar.<br />Ø Pilih dan gunakan sarung tangan yang sesuai<br /><br />b. PERKAKAS KERJA TANGAN<br />Yang termasuk bahaya perkakas kerja tangan:<br />Ø Kondisi fisik perkakas kerja tangan yang tidak aman (misalnya: gagang palu sudah hampir patah, goyang, dsb).<br />Ø Pemilihan perkakas kerja tangan yang kurang tepat pada pekerjaannya (misalnya: membuka baut besar dengan menggunakan tang yang sangat kecil).<br />Ø Cara menggunakan perkakas kerja tangan yang tidak benar (misalnya: kunci inggris dipergunakan untuk memukul atau sebagai pengganti palu).<br />Pengendalian:<br />Ø Selalu gunakan perkakas kerja tangan dengan benar dan sesuai maksud pembuatan pabrik.<br />Ø Periksa kondisi perkakas kerja tangan sebelum menggunakannya.<br />Ø Pastikan sistem pelindung pada perkakas kerja tangan masih dalam kondisi dan berfungsi dengan baik.<br />Ø Ganti pegangan palu atau obeng yang rusak.<br />Ø Gunakan gagang pegangan dari bahan karet.<br />Ø Pastikan perkakas kerja selalu bersih saat disimpan dan digunakan.<br /><br />c. BAHAYA PERMUKAAN PANAS<br />Yang termasuk bahaya permukaan panas:<br />Ø Knalpot, radiator, pipa uap, turbo charger, preheater, klin, dan lainnya.<br />Pengendalian:<br />Ø Jauhkan tangan dari api atau permukaan yang panas.<br />Ø Berilah rambu peringatan “Awas Permukaan Panas”.<br />Ø Dinginkan permukaan yang panas terlebih dahulu, sebelum melanjutkan atau memulai pekerjaan.<br />Ø Gunakan sarung tangan tahan panas dan atau baju pelindung panas ketika menangani material yang panas.<br /><br />d. BAHAYA KIMIA DAN BIOLOGI<br />Bahan kimia dan biologi masuk melalui kulit dengan cara/melalui:<br />Ø Bahan caustics, solvents atau minyak yang dapat terserap kulit.<br />Ø Bagian yang tersayat, tercabik, lecet dan luka terbuka lainnya.<br />Ø Penetrasi langsung melalui lapisan karatin kulit.<br />Ø Bagian yang terbakar akibat terkena api atau kesetrum.<br />Pengendalian:<br />Ø Baca dan pahami Material Safety Data Sheet (MSDS) dari suatu bahan kimia sebelum menggunakannya.<br />Ø Gunakan sarung tangan panjang pelindung bahan kimia (berbahan vinyl, neoprene, atau latex).<br />Ø Jagalah agar bagian dalam sarung tangan pelindung tetap bersih.<br />Ø Cuci tangan dengan sabun sebelum dan setelah menggunakan bahan kimia dan substansi biologi.<br />Catatan:<br />Bahan kimia masuk ke dalam tubuh melalui:<br />- Sistem pernafasan (terhirup)<br />- Sistem pencernakan(tertelan)<br />- Lewat kulit, misalnya melalui tangan, dll (terserap).<br />Bahan kimia dan biologis masuk ke dalam tubuh, tersalur dalam peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Hal ini dapat menyerang dan merusak organ tubuh yang jauh dari tempat masuknya bahan kimia atau biologi tersebut.<br />Contoh bahan kimia berbahaya: Asbes.<br /> Asbes masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan dan menyerang paru-paru.<br /><br />TIPS PENGGUNAAN SARUNG TANGAN<br />Pilih jenis dan gunakan sarung tangan yang benar dan sesuai dengan pekerjaan.<br />Lepaskan cincin, jam atau gelang yang dapat merusak sarung tangan.<br />Cucilah tangan sebelum dan sesudah menggunakannya.<br />Periksalah sarung tangan sebelum dipakai dari kerusakan/kebocoran.<div class="blogger-post-footer">"...Saudaraku sekalian, sapai sekarang kita masih berbuat sedikit saja, oleh karena itu masi kita mulai sekali lagi.." (St. Fransiskus dari Assisi)</div>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7779142447657380288.post-44669358624283763872009-02-13T01:35:00.000-08:002009-02-13T01:36:45.398-08:00Keselamatan sebagai harta yang tak ternilaiHARTA YANG TIDAK TERNILAI ( INVALUABLE WEALTH )<br /><br />Jika kepada kita diajukan pertanyaan sebagai berikut: Berapa buah panca indera kita ? Dapat dipastikan semua kita akan memberikan jawaban yang sama yakni: lima dan panca indera tersebut adalah: Indra penglihatan ..., indra pendengaran …, indra perasa, .... Indra peraba dan indra pencium.<br /><br />Kemudian diajukan lagu suatu persoalan. Andai kata kita disuruh memilih mengorbankan empat dari lima indera kita maka yang manakah satu diantara yang anda pilih tinggal ????<br /><br />Jika kita turutkan pendapat yang terbanyak maka kita tentu akan memilih: panca indra penglihatan…. Tetapi kenapa masih banyak terjadi betapa remehnya kita memperlakukan milik yang tidak ternilai harganya ini.<br /><br />Mata hampir persis mirip kamera, tetapi harganya tidak dapat diukur. Bagian utama sebuah kamera adalah lensa. Mata juga mempunyai lensa yang tak ternilai harganya.<br /><br />Lima anggota indra manusia dengan cara ajaib mengatur pekerjaannya mengirimkan dorongan (impulse) ke otak dan dorongan inilah yang memberikan pandangan, warna pengenalan dan kesanggupan untuk belajar.<br /><br />80% dari apa yang kita ketahui adalah dari mata. Karena itu menjaga mata kita adalah kewajiban kita, tetapi kita masih sering tidak memperdulikannya.<br /><br />Pernah terjadi seseorang kehilangan matanya karena kemasukan bram gerinda. Orang tersebut memakai kacamata pengaman (safety goggles) sewaktu kejadian penutup dari kulit atau sepotong kain lunak supaya tidak terkena goresan.<br /><br />Sesuatu yang dapat dinilai dengan mata uang lebih penting untuk dilindungi, dibandingkan dengan mata sendiri yang tak ternilai harganya begitu dilecehkan.<br /><br />Ilmu kedokteran dewasa ini telah begitu maju dan hebatnya, ada cloning sapi, monyet dan lain – lain tetapi kita hanya di beri 2 mata dan ilmu kedokteran tidak dapat menggantinya<br /><br />MOTTO : Marilah kita memikirkan dan melindungi panca indera kita dari cedera.<div class="blogger-post-footer">"...Saudaraku sekalian, sapai sekarang kita masih berbuat sedikit saja, oleh karena itu masi kita mulai sekali lagi.." (St. Fransiskus dari Assisi)</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7779142447657380288.post-58842581836582624202009-02-13T00:49:00.000-08:002009-02-13T00:50:43.011-08:00Rasa MemilikiRASA IKUT MEMILIKI<br /><br />Rasa ikut memiliki bisa kita artikan dengan suatu tanggung jawab, dimana kita semua sudah tahu bahwa setiap melakukan pekerjaan apapun, kita dituntut untuk bertanggung jawab timbul dari kesadaran kita masing – masing.<br /><br />Tanggung jawab ini dapat dikategorikan menjadi 2 (dua) kelompok yaitu :<br />1. Tanggung jawab moril<br />2. Tanggung jawab materil<br /><br />Tanggung jawab Moril<br />Sesuai dengan komitmen perusahaan bahwa kita sebagai karyawan dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik.<br />Contoh : untuk karyawan bagian Operator Forklift yang bertugas membongkar-muat semen dari dan ke angkutan, dengan prosedur dan system yang ada operator harus mengemudikan forkliftnya dengan baik dan secara moril bertanggung jawab untuk memberikan kenyamanan, antara lain dengan :<br />- Mengikuti proses bongkar-muat semen dan perintah checker.<br />- Mengemudikan unitnya sesuai dengan batas kecepatan.<br />- Bertanggung jawab penuh terhadap tugas, guna mencapai tujuan perusahaan yaitu aman, handal, dan efisien.<br /><br />Tanggung jawab materil<br />Dalam lingkungan kerja yang luas, kita memakai bermacam – macam peralatan kerja. Untuk kehandalan maupun masa pakai alat – alat tersebut, tentunya kita harus melakukan perawatan maupun perbaikan. Dalam melakukan perawatan atau perbaikan, kita dituntut untuk mempergunakan material seefisien mungkin dengan tidak mengabaikan mutu pekerjaan dan faktor keselamatan. Dengan bekal ilmu pengetahuan dan pengalaman yang kita miliki, kita mempunyai beban tanggung jawab materil yang besar untuk merawat dan memperbaiki peralatan – peralatan tersebut sebagaimana peralatan milik pribadi kita. Bentuk rasa tanggung jawab disini bisa diberi contoh antara lain:<br />- Mengoperasikan atau menggunakan peralatan/alat – alat kerja, sesuai dengan prosedur kerja yang benar.<br />- Melaksanakan perawatan dan perbaikan peralatan / alat – alat, secara berkala.<br />- Menjaga peralatan dan alat – alat kerja dari kemungkinan hilang atau rusak.<br />- Mempunyai rasa ikut memiliki dan bertanggung jawab terhadap peralatan / alat – alat kerja dari segala kemungkinan yang tidak kita kehendaki bersama .<br /><br />Kesimpulan :<br />Rasa ikut memiliki atau tanggung jawab adalah unsur yang sangat penting dalam melakukan pekerjaan yang harus ditumbuhkembangkan setiap saat baik secara individu maupun kelompok.<div class="blogger-post-footer">"...Saudaraku sekalian, sapai sekarang kita masih berbuat sedikit saja, oleh karena itu masi kita mulai sekali lagi.." (St. Fransiskus dari Assisi)</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7779142447657380288.post-90893270409130367242009-02-13T00:40:00.000-08:002009-11-09T22:24:15.525-08:00Bahan-bahan meeting safetyBAHAN MEETING SAFETY<br /><br />Setiap karyawan harus mendapat pengetahuan dan informasi safety yang up-to date. Kepala Cabang/Supervisor harus mengadakan meeting bersama seluruh karyawan secara rutin dan terjadwal minimal sekali dalam sebulan.<br /><br />Berikut ini bahan-bahan meeting yang harus diberikan kepada karyawan:<br /><br />1. PENGENALAN BAHAYA<br /><br />Selum memulai kerja, Anda harus mengenali bahaya yang berkaitan dengan pekerjaan tesebut sehingga Anda dapat bekerja dengan aman.<br />Pastikan bahwa Anda telah memakai alat pelindung diri (APD) yang sesuai dengan pekerjaan tersebut.<br />Hal tersebut berarti :<br />· Seseorang bertanggung jawab atas keselamatan dirinya dan teman kerjanya.<br />· Bila Anda memiliki prosedur kerja aman (Safe Working Procedure) untuk tugas tertentu ikutilah ketentuan tersebut.<br />· Anda harus memeriksa lokasi kerja dan memeriksa seluruh bahaya yang ada sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan.<br />· Anda harus memastikan bahwa peralatan yang akan digunakan dalam kondisi baik.<br />· Bila Anda tidak dapat memenuhi ketentuan – ketentuan ini, jangan lakukan pekerjaan tersebut dan laporkan kepada atasan Anda.<br />· Anda bertanggung jawab untuk memastikan bahwa Anda berada dalam kondisi sehat untuk bekerja.<br /><br /><br />Motto: Tanpa mengenali bahaya maka jika Anda selamat dalam bekerja itu hanyalah faktor keberuntungan<br /><br /><br />2. PENGAWASAN KERJA<br /><br />Bila Anda bertugas mengawasi pekerjaan orang lain, pastikan mereka bekerja dengan aman<br />Hal ini berarti :<br />· Bila Anda bertanggung jawab dalam mengawasi suatu pekerjaan karyawan atau kontraktor, maka Anda harus memastikan mereka mengikuti peraturan penting ini.<br />· Bila prosedur kerja aman tersedia untuk suatu pekerjaan, pastikan anak buah Anda mengikuti ketentuan tersebut<br />· Anda harus memeriksa lokasi kerja dan memeriksa seluruh bahaya yang ada sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan.<br />· Adalah tangung jawab Anda akan untuk memastikan bahwa Anda akan mengatur diri Anda dan rekan kerja Anda untuk bekerja dengan aman.<br /><br />Motto : Anda bertanggung jawab terhadap keselamatan anak buah Anda<br /><br /><br />3. PENGAWASAN KENDARAAN<br /><br />Anda / pegemudi yang berada di bawah pengawasan Anda, harus selalu menjalankan kendaraannya dalam kondisi aman. Caranya ialah dengan memastikan kendaraan Anda dalam kondisi baik dan mengikuti ketentuan lalu lintas yang berlaku.<br />Pastikan Anda mematuhi peraturan kendaraan.<br /><br />Hal ini bearti :<br />· Mengendarai kendaraan harus selalu menggunakan sabuk keselamatan, termasuk pengoperasian kendaraan di luar kendaraan di luar lokasi kerja & patuhi peraturan lalu lintas.<br />· Anda harus memiliki SIM yang masih berlaku dan sesuai untuk mengemudi atau mengoperasikan kendaraan.<br />· Dilarang menggunakan telepon genggam selama Anda mengemudi/menjalankan kendaraan.<br />· Patuhi batas kecepatan yang berlaku di dalam (20 km/jam) luar pabrik<br />· Pastikan anak buah Anda memenuhi syarat mengemudi dan mengikuti aturan lalu lintas<br /><br />Motto: Jangan mengoperasikan kendaraan kalau Anda sebelum lulus uji SIM dan uji kendaraan.<br /><br /><br />4. BEKERJA DI KETINGGIAN<br /><br />Bila Anda bekerja dengan resiko terjatuh dari ketinggian 1,8 meter atau lebih wajib menggunakan alat pelindung.<br /><br /><br />(SCGL 1035 : Fall Protection for Working at Height Guidline)<br /><br />Hal ini berarti :<br />· Ketika melakukan pekerjaan di ketinggian tanpa tersedianya pelindung/safety net, wajib dilakukan barikade untuk melindungi pekerjaan lain dan lalu lintas di bawahnya.<br /><br />· Setiap pekerjaan yang dilakukan di atas ketinggian 1,8 meter dari tanah mungkin hanya dapat dengan menggunakan penyangga tetap atau sementara yang telah disetujui, dilengkapi dengan pagar pelindung atau tali pengaman/sabuk keselamatan yang diikatkan pada anchor point yang tepat dan aman.<br /><br /><br />Motto : Jatuh dari pekerjaan di ketinggian 1,8 – 3 m lebih banyak mematikan, gunakan safety belt untuk perlindungan.<br /><br /><br /><br />5. ISOLASI DAN PENGUNCIAN<br /><br /><br />Prosedur Isolasi dan Penguncian<br />Bila Anda bekerja dengan alat yang memiliki komponen begerak, pastikan Anda telah mematikan peralatan tersebut, melakukan isolasi dan memasang kunci/tanda. DILARANG untuk bekerja atau mengijinkan orang lain untuk melalaikan ketentuan keselamatan ini termasuk bagi ATASAN ANDA. Anda juga DILARANG memindahkan pelindung / cover mesin atau melintasi / peralatan<br /><br />(SCGL 1026 : Lock Out & Tag Out Isolation guideline)<br /><br />Hal ini berarti :<br />· Peralatan / mesin harus diisolasi dan gunakan pengaman pribadi pada titik tersebut.<br /><br />· Bila Anda tidak yakin dengan produr isolasi tersebut, tanyakan atasan Anda.<br /><br />· Jangan lakukan pekerjaan sampai Anda yakin peralatan tersebut benar – benar telah terisolasi.<br /><br />· Jika anda melepaskan pelindung / cover mesin. Maka Anda harus memastikan bahwa mesin tersebut telah diamankan, diisolasi, dikunci / tag out dan diberi pagar yang sesuai dan setiap pelindung / cover mesin harus dipasang kembali sebelum gembok dan tag dilepas dan mesin tersebut dijalankan.<br /><br /><br />MOTTO : Sudah mengerti apa yang harus dilakukan untuk keselamatan tetapi keselamatan tetapi tidak dilakukan dan akhirnya terjadi kecelakaan kemudian menyesal, adalah benar – benar tindakan orang bodoh.<br /><br /><br />6. IZIN KERJA KHUSUS<br /><br />Ijin Kerja<br />Bila Anda :<br />1. Memasuki “confined space”<br />2. Bekerja dengan peralatan yang menghasilkan bunga api atau panas di lokasi yang dekat dengan bahan mudah / dapat terbakar. Atau<br />3. Menggali dengan kedalaman lebih dari 30 cm (di luar persambangan). atau<br />4. Mendirikan perancah dengan ketinggian lebih dari 1.8 meter. Atau<br />5. Bekerja dengan peralatan listrik lebih dari 600 Volt.<br />6. Bekerja di silo.<br />Maka anda Wajib mendapat ijin kerja dan mengikuti ketentuan yang berlaku.<br /><br />7. ALKOHOL<br /><br />ALCOHOL<br />Tidak seorangpun diperbolehkan bekerja dalam pengaruh alkohol dan obat-obatan. Bila Anda sedang dalam pengaruh alkohol atau obat-obatan yang membuat Anda tidak siap untuk bekerja, maka Anda dilarang melakukan aktivitas pekerjaan PT. DLI dan memasuki seluruh area gudang PT. DLI.<br />(SCGL 1044 : fitness for Work, Alcohol and Other Drugs)<br /><br />Hal ini berarti :<br />Ø Dilarang keras mengkonsumsi alkohol atau obat – obatan terlarang yang dapat mempengaruhi konsentrasi Anda atau kesiapan Anda untuk melaksanakan tugas kerja atau sebelum.<br /><br />Ø Laporkan kepada atasan Anda sebelum Anda memulai bekerja jika Anda sedang menggunakan obatan – obatan akibat penyakit Anda yang munkin saja akan berpengaruh pada kesiapan Anda untuk kerja.<br /><br />Ø Semua pekerja, termasuk kontraktor dan tamu diharuskan memenuhi ketentuan ini.<br /><br /><br />Motto : Bekerja tanpa kesadaran penuh seperti kendaraan yang melaju kencang di jalan yang padat tanpa kendali membahayakan.<br /><br /><br />8. PELAPORAN KECELAKAAN<br /><br />Semua kecelakaan harus dilaporkan. Bila Anda menemukan atau melihat adanya insiden atau nyaris terjadi celaka, atau Anda melihat adanya bahaya dimana berpotensi mengkibatkan cidera atau kecelakaan di area PT. DLI, maka Anda harus melaporkanya.<br /><br />Hal ini berarti :<br />· Anda harus menghentikan aktivitas jika menurut Anda memiliki potensi untuk mengakibatkan kecelakaan pada pekerja dan peralatan.<br />· Anda harus melaporkan setiap kondisi bahaya atau insiden yang terjadi di tempat kerja Anda<br />· Hilangkan atau kurangi tingkat bahaya dan tindak lanjuti setiap bahaya yang Anda laporkan untuk memastikan bahwa tindakan perbaikan telah dilaksanakan.<br /><br />Motto: Melaporkan kecelakaan dan kondisi bahaya adalah wujud dari kepedulian kita terhadap keselamatan orang lain. Keselamatan adalah tanggung jawab kita bersama.<br /><br /><br />9. PENGANGKATAN DAN MUATAN<br />Anda dapat melakukan kegiatan pengangkatan atau penurunan muatan apabila Anda yakin hal itu aman untuk dilakukan.<br /><br />Hal ini berati :<br />ANDA HARUS MEMASTIKAN<br /><br />· Semua peralatan pengangkat harus dalam kondisi baik sebelum digunakan.<br />· Mengangkat atau menurunkan muatan harus dilakukan oleh mereka yang sudah dilatih melakukannya.<br />· Lokasi pengangkatan dan jalur pengangkutannya harus bebas dari pekerja lain sebelum pekerjaan dilakukan.<br /><br />Motto : Pastikan operator Anda untuk melakukan cek harian sebelum peralatan digunakan dan jangan paksakan peralatan angkat/forklift dioperasikan apabila ditemukan hal – hal yang tidak standar.<div class="blogger-post-footer">"...Saudaraku sekalian, sapai sekarang kita masih berbuat sedikit saja, oleh karena itu masi kita mulai sekali lagi.." (St. Fransiskus dari Assisi)</div>Unknownnoreply@blogger.com0